Sunday, December 18, 2011

ALLAH MAHA BERKEHENDAK

Iroodah (Berkehendak)
 
Sifat Allah adalah Iroodah (Maha Berkehendak). Allah melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Mustahil Allah itu Karoohah (Melakukan sesuatu dengan terpaksa).

 Sesungguhnya ALLAH S.W.T ...
Maha BERKEHENDAK terhadap apa yang ada...

Dialah PENGATUR setiap semua makhluk...
Tiada yang terjadi di Alam Mulk dan Malakut...
Sedikit mahupun banyak...
Yang kecil mahupun besar...
Yang baik mahupun yang buruk...
Yang berbahaya mahupun bermanfaat...
Taat atau berbuat maksiat...
Beriman atau kafir...
Berilmu atau bodoh...
Berkurang atau bertambah...
Melainkan dengan Qadha dan Qadar Allah...
Serta dengan KEBIJAKSANAAN dan KEHENDAKNYA...

Apa yang DIKEHENDAKINYA...
Pasti terjadi...
Apa yang TIDAK DIKEHENDAKINYA...
Pasti tidak akan terjadi...
Tidak akan keluar dari KEHENDAKNYA...

DIALAH...
Yang Menciptakan dan Mengembalikan segalanya...
Melakukan apa yang DIKEHENDAKINYA...
Tiada yang dapat menolak KEBIJAKSANAANNYA...
Tiada yang dapat membantah KETETAPANNYA...

Malah...
Tiada terhindar seseorang dari berbuat maksiat kepadaNYA...
Kecuali dengan PERTOLONGAN dan RAHMATNYA...
Tiada daya bagi seseorang untuk MENTAATINYA...
Kecuali dengan PERTOLONGAN dan KEHENDAKNYA...

Sekiranya semua makhluk berkumpul dan bermusyawarah...
Untuk menggerakkan atau menghentikan satu ciptaan Allah..
Walaupun hanya satu zarah...
Tanpa KEHENDAK dan PENGATURAN ALLAH...
Nescaya tidak mampu melakukannya walaupun sekuat tenaga dikerah...

Sesungguhnya KEHENDAK ALLAH tegak dengan ZATNYA...
Dalam keseluruhan SIFAT-SIFATNYA...
Sentiasa memiliki sifat BERKEHENDAK...

BERKEHENDAK dalam KEABADIANNYA...
Mewujudkan sesuatu...
Pada waktu-waktunya yang sesuai yang DIKEHENDAKINYA...
Semenjak azali... tanpa terawal ataupun terlambat...
Terjadi sesuai dengan ILMU dan KEHENDAKNYA...
Tanpa pergantian dan perubahan....
Mengatur segala urusan...
Tanpa memerlukan pemikiran dan menunggu waktu...

KEHENDAKNYA yang satu...
Tidak membebankanNYA dari KEHENDAKNYA yang lain...
Adanya KEHENDAK ALLAH...
Sebagai hambaNYA....
Wajib beriman dengan QADHA dan QADAR...

Bila seseorang ditentukan Allah berbuat KETAATAN...
Haruslah ia menerimanya dengan keikhlasan dan kesungguhan...
Sehingga dimuliakan Allah dengan TAUFIK dan HIDAYAH yang berterusan...

Bila seseorang ditentukan Allah berbuat  KEMAKSIATAN...
Haruslah ia menghadapinya dengan penyesalan...
Beristighfar... bertaubat penuh sesalan...
Sehingga Allah dengan RAHMATNYA memberi AMPUNAN...

Bila seseorang ditentukan Allah dengan KENIKMATAN...
Haruslah ia menyikapinya dengan penuh kesyukuran...
Berzakat, bersedekah dan bersikap dermawan...
Sehingga dimuliakan Allah dengan ditambahkan lagi KENIKMATAN...

Bila seseorang ditetapkan Allah dalam KESULITAN...
Haruslah ia menerimanya dengan keredhaan dan kesabaran...
Terus berusaha, berazam dan berdoa tanpa putus harapan...
Sehingga dimuliakan Allah di Hari Pembalasan...

Sesungguhnya Qadha dan Qadar Allah...
Ibarat lautan yang dalam... Janganlah engkau menyelaminya...
Ia adalah jalan yang gelap... Janganlah engkau melaluinya...
Ia adalah RAHSIA ALLAH...
DIA telah merahsiakannya... Janganlah engkau menelitinya...
 
rosniza jusoh


ALLAH maha bijaksana dan maha mngetahui.sejak azali lgi divvaktu diciptakan roh2,DIA sudah mngetahui ape perjalanan dan nasib hidup kita,ajal maut jodoh bhagia derita kaya miskin sihat sakit,semua dah tercatat dalam kitab luh mahfuz. tetapi  semua itu  boleh diubah dgn izin dan izinNYA,ssghnya DIA maha berkehendak,DIA mampu mngubah ape yang telah ditetapkan.DIA ciptakan akal dan hati untuk manusia berfikir dan menilai ..dan doa sebagai perantaraan kita dgn DIA ...........



“…Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” [Huud:107]


“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak untuk menciptakan sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.” [Al Baqarah:117]


“…Katakanlah : “Maka siapakah yang dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Fath:11]

 Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yunus 107)

 Jika Allah sudah berkenan memberikan rahmat kepada seseorang, berkenan memberi perubahan nasib, berkenan memberi keberuntungan, berkenan memberi jalan-jalan untuk seseorang menjadi kaya dan bahagia, maka tidak ada seorangpun yang mampu menahannya.
Tapi bila Allah sudah berkenan juga untuk menahan rahmat buat seseorang dan berbuat sebaliknya, maka tidak ada satupun yang sanggup menghalangi-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana”.
(Qs. Faathir: 2).



Hikmah; muga kita selalu bertawakal dan berdoa kepada Allah

Thursday, December 8, 2011

When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse
 When you lose something you can't replace
When you love someone, but it goes to waste

 as the room a-spinning goes
 Running in circles, chasing our tails
 Life goes on
 I'm going back to the start

 Every tear, a waterfall
 Tears stream down on your face
 every tear's a waterfall

 Saw the lights go down and standing in front of me
 Saw the lights go down at the end of the edge

Light a fire a fire a spark
Light on light
sparkling and emerge blinking
Light in fragrance
 Luminous and shine

 Lights will guide you
You’ll be glowing in the dark

Friday, December 2, 2011

Janganlah kau mengeluh

Janganlah kau mengeluh tentang sesuatu bencana yang menimpamu kepada siapa pun, baik kepada kawan mahupun lawan. Jangan pula menyalahkan Tuhanmu atas semua takdir-Nya bagimu, dan atas ujian yang ditimpakan-Nya atasmu. Beritakanlah semua kebaikan yang dilimpahkan-Nya atasmu. Beritakanlah semua kebaikan yang dilimpahkan-Nya kepadamu, dan segala puji syukur atas semua itu. Kedustaanmu menyatakan puji syukurmu atas sesuatu rahmat yang sesungguhnya belum datang kepadamu, lebih baik ketimbang cerita-ceritamu perihal kepedihan hidup. Adakah ciptaan yang sunyi dari rahmat-Nya? Allah SWT berfirman: "Dan jika kamu hitung nikmat-nikmat Allah, kamu takkan sanggup menghitungnya." (QS. 14:34) Betapa banyak nikmat yang telah kau terima, dan tak kau sedari! Jangan merasa senang dengan ciptaan, jangan menyenanginya, dan jangan menceritakan hal ehwalmu kepada siapa pun. Cintamu harus kau tujukan hanya kepada-Nya, merasa senanglah dengan-Nya dan mengeluhlah hanya kepada-Nya.

Jangan kau lihat orang lain, kerana mereka tak memberi manfaat dan mudharat. Segala suatu adalah ciptaan-Nya, di tangan-Nyalah sumber gerak atau diam mereka. Kemaujudan mereka sampai detik ini pun semata-mata kerana kehendak-Nya. Dialah penentu darjat mereka. Barangsiapa dimuliakan-Nya, maka takkan ada yang mampu menjadikannya hina. Dan barangsiapa dihinakan-Nya, takkan ada yang mampu menjadikannya mulia. Jika Allah berkehendak menimpakan keburukan atasmu, tak seorang pun sanggup mencegahnya, selain Ia sendiri. Dan jika Ia berniat melimpahkan kebaikan, tak seorang pun sanggup menahan turunnya rahmat-Nya. Nah, bila kau mengeluh terhadap-Nya, padahal kau menikmati rahmat-Nya, kau tamak, dan menutup mata atas yang kau miliki, maka Allah murka kepadamu, mencabut kembali nikmat-Nya darimu, mewujudkan segala keluhanmu, melipatgandakan kesusahanmu, dan memperhebat hukuman, kemurkaan dan kebencian-Nya kepadamu. Kau menjadi terhinakan di mata-Nya.

Oleh kerana itu, janganlah mengeluh sedikit pun, walau jasadmu digunting-gunting menjadi serpihan-serpihan kecil daging. Selamatkanlah dirimu! Takutlah kepada Allah! Takutlah kepada Allah! Takutlah kepada Allah!

Sesungguhnya, sebahagian besar musibah yang menimpa anak Adam, dikeranakan oleh keluhan-keluhan mereka terhadap-Nya. Kenapa menyalahkan-Nya? Padahal Ia Maha pengasih, Maha adil, Maha sabar, Maha pengasih, Maha penyayang, dan yang lemah-lembut terhadap hamba-hamba-Nya, melebihi seorang doktor yang sabar, pengasih, penyayang, ramah, yang juga kerabat si pesakit. Dapatkah kau temui sesuatu kesalahan pada diri seorang ayah atau ibu yang berhati mulia.

Nabi Suci saw., telah bersabda:
"Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya berbanding seorang ibu terhadap anaknya."

Wahai yang dirundung malang! Tunjukkanlah perilaku terbaik.
Tunjukkanlah kesabaranmu bila musibah menimpamu, meski kau tak berdaya kerananya. Bersabarlah selalu, meski kau kepayahan dalam menyerahkan diri kepada-Nya. Bertakwalah selalu kepada-Nya. Redha dan rindulah kepada-Nya. Jika masih kau temui kedirianmu, bergegaslah keluar darinya. Bila kau terhilang, dimanakah kau kan didapat? Dimanakah kau? Belumkah kau dengar firman Allah:
"Diwajibkan atas kamu berperang, sesungguhnya berperang itu sesuatu yang kamu benci. Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan mungkin kamu menyukai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Dan Allah Maha-mengetahui, sedang kamu tak mengetahui." (QS>2:216).

Pengetahuan ehwal hakikat segala suatu tercabut dari hatimu dan tertutup dari penglihatanmu oleh tabir. Oleh kerana itu, jangan berlebih-lebihan dalam membenci ataupun mencintai sesuatu. Ikutilah segala ketentuan syariat dalam segala keadaan, jika kau benar-benar saleh. Setelah kau jalani hal ini, maka ikutilah semua perintah tentang wilayat, dan teguhlah selalu. Redhalah atas ketentuan-Nya dan berdamailah dengan kehendak-Nya. Dan, luruhlah ke dalam keadaan badal,  ghauts dan shiddiq.

Bertolaklah senantiasa dari jalan nasib, jangan berdiri di tengah-tengahnya, gantilah dirimu dan hasratmu (denngan kehendak-Nya), dan tahanlah lidahmu dari segala keluhan. Bila hal ini telah kau jalani, maka Tuhanmu mengurniamu kebaikan berlimpah, kehidupan yang nyaman dan bahagia, dan melindungimu, kerana ketaatanmu kepada-Nya.

Bila di dalam diri manusia, bersarang berbagai dosa, noda dan kesalahan, maka tak layak baginya bersama-Nya, sebelum ia bersih dari dosa-dosa. Tak seorang pun dapat mencium ambang pintu-Nya, kecuali ia suci dari noda ujub, sebagaimana tak seorang pun layak bersama raja, kecuali ia bersih dari noda dan bau busuk. Nah, semua musibah tak lain adalah sarana penebus dan pembersih diri. Nabi saw. Telah bersabda: "Demam sehari dapat menebus dosa sepanjang tahun."


Risalah 18
Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani